Selasa, 14 Juli 2009

Burung-madu Sangihe

Burung jantan, Foto : Medh Halaouate@PBase


Nama Latin : Aethopyga duyvenbodei (Schlegel, 1871)
Nama Inggris : Elegant Sunbirds

Deskripsi :
Berukuran sedang (12 cm). Tubuh bagian atas hijau metalik dan biru; punggung zaitun kekuningan; pita-tunggir kuning; tenggorokan kuning. Betina: tubuh bagian atas zaitun kekuningan; tunggir kekuningan; mahkota bersisik; tenggorokan dan tubuh bagian bawah kuning.

Suara :
Tidak terdokumentasi, mungkin memiliki suara dengan nada tinggi dan nyanyian menggoda seperti jenis brung madu lainnya.

Penyebarab global :
Endemik di Sangihe dan Siau, pulau kecil di utara Sulawesi.

Penyebaran lokal :
Cukup umum di Sangihe. Menghuni perkebunan campuran di sekitar hutan dan tepi hutan sampai ketinggian 900 m. Di Siau hanya diketahui dari satu spesimen yang dikoleksi satu abad yang lalu.

Kebiasaan :
Sendiri, berpasangan, atau tergabung dalam kelompok kecil bersama dengan burung madu lain dan burung cabai untuk berburu nektar, serangga, dan laba-laba.

Burung-madu Sumba

Burung Jantan, Foto : Medh Halaouate


Nama Latin : Cinnyris buettikoferi (Hartert, 1896)
Nama Inggris : Apricot-breasted Sunbirds

Deskripsi :
Berukuran kecil (11 cm). Jantan : tubuh bagian atas hijau zaitun, tenggorokan biru metalik, tubuh bagian bawah kuning, bagian tengah dada berwarna jingga tua. Betina : tubuh bagian atas berwarna hijau pucat, tenggorokan dan dada bagian samping berwarna kuning keabu-abuan. Burung muda mirip dengan betina.

Suara :
Kerikan tajam metalik "si-si-si", kadang-kadang "whiip" atau siulan nada ganda dengan nada pertama meninggi dan nada kedua menurun.

Penyebarab global :
Endemik P. Sumba.

Penyebaran lokal :
Umum di dataran rendah P. Sumba, NTB.

Kebiasaan :
Burung pemakan nektar yang sering mengunjungi kebun atau pohon berbunga. Burung jantan memiliki perilaku yang agresif dalam mempertahankan pohon teretorinya, mengusir dan menyerang pejantan lain yang datang. Hanya burung betina siap kawin yang diijinkan berkunjung dan mencari makan bersama di pohon berbunga yang menjadi teretorinya.

Rabu, 08 Juli 2009

Pijantung Whitehead





Nama Latin : Arachnothera juliae (Sharpe, 1887)
Nama Inggris : Whitehead’s Spiderhunter

Deskripsi :
Berukuran sedang (18 cm), berwarna coklat dengan garis putih melintang. Ekor dan sayap kehitaman. Punggung dan penutup sayap bawah kuning
Iris coklat, paruh hitam, dan kaki hitam.

Suara:
Suara pekikan yang keras dan diulang-ulang ketika terbang. Suara bercericit panjang dan nyanyian bernada tinggi

Penyebaran global:
Endemik Kalimantan.

Penyebaran lokal:
Menghuni pegunungan tinggi di Kalimantan utara. Tercatat di peg. Kinabalu ke selatan sampai Usun Apau dan gunung Dulit, serta di gunung Mulu. Secara lokal umum ditemui di hutan pegunungan dari 1000-1500 m..

Kebiasaan:
Lebih banyak menghabiskan waktunya di tajuk teratas pohon dibanding burung pijantung lainnya. Mencari makan diantara rumpun anggrek di hutan yang berlumut.


Pijantung Telinga-kuning

Sumber foto : Oriental Bird Images


Nama Latin : Arachnothera chrysogenys (Temminck, 1826)
Nama Inggris : Yellow-eared Spiderhunter

Deskripsi :
Berukuran sedang (17 cm), berwarna zaitun dan kuning. Tubuh bagian atas hijau-zaitun, tubuh bagian bawah kuning. Dikenali dari bercak kuning di pipi dan lingkar mata.
Iris coklat, paruh agak hitam, kaki coklat pucat.

Suara:
Nada tinggi pada waktu terbang “twit twit twit ii”.

Penyebaran global:
Semenanjung Malaysia dan Sunda Besar.

Penyebaran lokal:
Penghuni tetap yang tidak umum di hutan dataran rendah Kalimantan dan Sumatra (termasuk pulau satelitnya) sampai ketinggian 1400 m. Ada beberapa catatan nurung ini berbiak di hutan dataran rendah Jawa Barat. Tidak ada catatan di Bali.

Kebiasaan:
Suka mengunjungi pohon berbunga di tepi hutan, di semak belukar sekunder, dan taman.

Makanan:
Buah kecil, biji-bijian, dan laba-laba.

Perkembangbiakan:
Tidak ada keterangan

Link Foto:
Oriental Bird Images
Flickr
PBase